Jumat, 29 Maret 2019

Ekologi dan Ilmu Lingkungan serta Azas-azas Ilmu Lingkungan

Nama : Konita Shabira
Kelas : 3ID09
NPM : 33416923
Dosen : Adi Pramudyo
 
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pola hubungan timbal balik antara sesama mahluk hidupnya dan juga mahluk hidup dengan sekitarnya. Pada tahun 1990 ekologi menjadi acuan ilmu-ilmu yang lainnya yang wajib diketahui karena dapat menerangkan atau dapat mencari jalan menuju hidup yang layak. Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada spectrum biologi sekumpulan individu, dari jenis yang sama terjadi di satu tempat dalam waktu tertentu. Ditinjau spectrum biologi mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi, komunitas yang bila ditambah dengan material atau mineral dan energi, maka akan menjadi sistem sel, sistem organ, sistem organisme, sistem populasi dan ekosistem. Sistem-sistem ini bertujuan dan merupakan gabungan dari komponen-komponen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya secara teratur saling bergantung untuk membentuk suatu kesulurahan.
Ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik adalah antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Aspek utama yang dimiliki ekologi adalah sebagai berikut:
a.     Studi tentang hubungan organisme atau kelompok dengan lingkungannya.
b.     Studi tentang hubungan antara organisme atau suatu kelompok organisme terhadap lingkungannya.
c.      Studi tentang struktur dan fungsi alam.
Prinsip-prinsip utama yang dimiliki ekologi adalah sebagai berikut:
Ø Interaksi
Ø Saling ketergantungan
Ø Keanekaragaman
Ø Keharmonisan
Ø Kemampuan berkelanjutan
Ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari berbagai prinsip dan ketentuan ekologi di dalam kehidupan manusia.  Maka dari itu ilmu lingkungan disebut sebagai applied ecology.
Sifat lingkungan ditentukan oleh beberapa hal yaitu diantaranya:
1.     Jumlah dan jenis dari masing-masing unsur lingkungan yang terdiri dari 10 manusia, 1 anjing, 3 burung, 1 pohon kelapa, 1 bukit, pasti akan berbeda sifat lingkungannya yang terdiri dari 1 manusia, 10 anjing, tertutup pohon, tidak memiliki bukit.
2.     Hubungan atau interaksi dalam unsur lingkungan tersebut, misalkan dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi perabotan, yang sama dan dengan layout yang berbeda, akan berbeda pula sifat ruangannya.
3.     Faktor dari kondisi atau kelakukan dari unsur lingkungan hidup. Contohnya adalah seperti kota dengan penduduk yang akitf dan bekerja keras akan berbeda lingkungannya dengan kota dengan penduduknya yang santai dan malas bekerja.
4.     Non material yang lingkungannya panas, lembab, atau bising akan berbeda pula dengan lingkungan yang dingin, kering, dan sunyi.
Azas- Azas Dasar Ilmu Lingkungan :
1. Azas 1 : Semua energi yang masuk organisme hidup, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
2. Azas 2 : Tidak ada sistem pengubah energi yang betul-betul efisien
3. Azas 3 : Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman termasuk kedalam kategori sumber daya
4. Azas 4 : Semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah azas penjenuhan.
5. Azas 5 : ada 2 jenis sumber alam dasar yaitu sumber alam yang pendapatannya dapat merangsang penggunaanya seterusnya dan yang tidak dapat daya rangsang lebih lanjut.
6. Azas 6 : individu dan spesies memiliki lebih banyak keturunan dari pada saingannya.
7. Azas 7 : kemantapan keanekaragaman suatu komunitas yang lebih tinggi di alam lingkingan yang mudah diketahui.
8. Azas 8 : sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman populasi, tergantung kepada bagaimana nichia/niche/relung dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan populasi tersebut.
9. Azas 9 : keanekaragaman komunitas apapun sebanding dengan biomasa dibagi produktifitas.
10. Azas 10 : pada lingkungan yg stabil perbandingan antara biomasa dengan produktifitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah keseimbangan yang baru. 
11. Azas 11 : sistem yg sudah mantap atau dewasa mengeksploitasi sistem yg belum mantap atau belum dewasa.
12. Azas 12 : kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan relatifnya didalam keadaan suatu lingkungan.
13. Azas 13 : lingkungan yg secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih lanjut lagi.
14. Azas 14 : derajat pola keteraturan turun atau naiknya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu sendiri.